Senyawa Vitamin C (Sejarah, Karakteristik, Kegunaan Stuktur)

Senyawa Vitamin C (Sejarah, Karakteristik, Kegunaan  Stuktur)

Vitamin C, atau yang sering disebut asam askorbat, itu penting banget buat tubuh kita lho! Soalnya, vitamin C ini larut dalam air, jadi termasuk dalam kelompok vitamin yang larut dalam air. Nah, vitamin C ini punya peran penting banget dalam banyak fungsi tubuh, mulai dari menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat, membantu pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat besi, sampai melindungi kita dari kerusakan oksidatif.

Kalau dari sisi kimianya, vitamin C itu punya rumus molekul C6H8O6. Vitamin ini bisa kita temukan di berbagai makanan, terutama buah dan sayuran. Contohnya nih, jeruk, stroberi, kiwi, mangga, nanas, pepaya, paprika, brokoli, bayam, dan masih banyak lagi!

Selain dari makanan, vitamin C juga ada dalam bentuk suplemen. Jadi, kalau kamu merasa kurang asupan vitamin C dari makanan sehari-hari, suplemen bisa jadi pilihan. Biasanya, suplemen vitamin C ini ada yang bentuknya tablet, kapsul, serbuk, atau cairan.

Kalau kekurangan vitamin C dalam jangka waktu lama, bisa-bisa kena penyakit skorbut lho! Gejalanya bisa berupa sistem kekebalan tubuh yang melemah, masalah pada gusi, kulit mudah memar, atau luka jadi lama sembuhnya. Karena tubuh kita nggak bisa memproduksi vitamin C sendiri, penting banget untuk memastikan asupan yang cukup dari makanan atau suplemen, ya!

Tapi ingat ya, segala sesuatu yang berlebihan itu nggak baik. Kalau kamu mengonsumsi vitamin C dalam dosis yang sangat tinggi, bisa menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan atau diare. Jadi, sebaiknya ikuti dosis yang direkomendasikan oleh dokter atau jangan melebihi batas harian yang disarankan.

Nah, sebelum kamu memutuskan untuk mengonsumsi suplemen atau mengubah pola makan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau ahli gizi ya. Soalnya, mereka bisa memberikan nasihat yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Sejarah Senyawa Vitamin C

Gambar 1

Sejarah vitamin C ini dimulai dari abad ke-18, waktu orang-orang mulai memperhatikan penyakit skorbut. Skorbut ini bikin sistem kekebalan tubuh lemah, gusi berdarah, kulit memar, dan gigi bermasalah. Penyakit ini sering banget dialami sama pelaut yang berlayar lama tanpa makan makanan segar.

Di tahun 1747, ada dokter angkatan laut Inggris bernama James Lind yang bilang kalau jus lemon atau jeruk bisa menyembuhkan skorbut pada pelaut. Tapi, waktu itu Lind belum tahu kenapa jus lemon dan jeruk bisa menyembuhkan penyakit itu.

Terus, di abad ke-20, para ilmuwan terus meneliti skorbut dan mencari tahu zat apa yang bisa menyembuhkan dan mencegah penyakit itu. Di tahun 1928, ada ilmuwan Hungaria-Amerika bernama Albert Szent-Györgyi yang berhasil menemukan senyawa aktif dalam jus buah yang bisa menyembuhkan skorbut. Dia menyebut senyawa itu "asam hexuronic", yang kemudian kita kenal sebagai vitamin C.

Nah, di tahun 1932, Szent-Györgyi dan ilmuwan lainnya bernama Charles Glen King berhasil membuat vitamin C dalam bentuk kristal yang disebut asam askorbat. Penemuan ini membuka jalan untuk produksi massal dan suplementasi vitamin C.

Setelah itu, penelitian terus dilakukan untuk memahami peran vitamin C dalam tubuh dan manfaatnya bagi kesehatan. Ternyata, vitamin C itu penting banget untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu penyerapan zat besi, memperkuat jaringan ikat, dan sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Sejak vitamin C ditemukan, manfaatnya jadi dikenal luas dan banyak makanan serta suplemen yang mengandung vitamin C tersedia di pasaran. Vitamin C tetap jadi salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh kita untuk menjaga kesehatan yang optimal.

Karakteristik Senyawa Vitamin C

Gambar 2

Berikut ini tabel yang berisi karakteristik senyawa Vitamin C (Asam Askorbat):

KarakteristikDeskripsi
Sifat Larut dalam AirLarut dalam air & larut dalam berbagai cairan seperti jus buah, air, maupun suplemen cair.
Sifat AsamSenyawa asam lemah, dapat memberikan proton (H+) saat dilarutkan dalam air & mempunyai potensi menurunkan pH larutan.
Stabilitas Terhadap PanasTerurai maupun teroksidasi oleh panas, sensitif terhadap pemanasan yg berlebihan, mengurangi kandungan vitamin C.
Sensitivitas terhadap Cahaya & OksidasiTeroksidasi oleh oksigen, terutama saat terpapar cahaya & udara. Memerlukan penyimpanan yg baik.
Aktivitas AntioksidanMelindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas & mereduksi senyawa oksidatif dalam tubuh.
Sintesis KolagenMemainkan peran penting dalam sintesis kolagen, protein yg membentuk jaringan ikat dalam tubuh.
Penyerapan Zat BesiMeningkatkan penyerapan zat besi non-heme dari makanan, membantu memanfaatkan zat besi dari sumber non-heme.
Interaksi dengan Nutrisi LainBerinteraksi dengan vitamin E & glutation, meningkatkan efektivitas antioksidan mereka.
Kehadiran dalam MakananDitemukan dalam berbagai makanan seperti jeruk, stroberi, kiwi, mangga, nanas, paprika, brokoli, & bayam.

Tabel di atas memberikan gambaran tentang beberapa karakteristik penting dari senyawa vitamin C (asam askorbat).

Ini dia beberapa penjelasan tentang karakteristik senyawa vitamin C (asam askorbat):

  1. Sifat Larut dalam Air: Vitamin C merupakan senyawa yg larut dalam air, sehingga mudah larut dalam air & dapat larut dalam berbagai cairan, seperti jus buah, air, maupun suplemen cair.
  2. Sifat Asam: Vitamin C merupakan senyawa asam & mempunyai sifat asam lemah. Ini berarti bahwa vitamin C dapat memberikan proton (H+) saat dilarutkan dalam air, & mempunyai potensi untuk menurunkan pH larutan.
  3. Stabilitas Terhadap Panas: Vitamin C dapat terurai maupun teroksidasi oleh panas, terutama dalam lingkungan yg sangat panas maupun selama proses memasak yg lama. Pemanasan yg berlebihan dapat mengurangi kandungan vitamin C dalam makanan.
  4. Sensitivitas terhadap Cahaya & Oksidasi: Vitamin C dapat teroksidasi oleh oksigen, terutama ketika terpapar cahaya & udara. Oleh karena itu, makanan yg mengandung vitamin C harus disimpan dengan baik dalam wadah kedap udara & terlindung dari cahaya langsung.
  5. Aktivitas Antioksidan: Salah satu karakteristik penting dari vitamin C merupakan sifatnya sebagai antioksidan. Vitamin C dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yg disebabkan oleh radikal bebas & dapat mereduksi senyawa oksidatif yg ada dalam tubuh.
  6. Sintesis Kolagen: Vitamin C memainkan peran penting dalam sintesis kolagen, yaitu protein yg membentuk jaringan ikat dalam tubuh. Kolagen diperlukan untuk kesehatan kulit, tulang, pembuluh darah, & jaringan lainnya.
  7. Penyerapan Zat Besi: Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi non-heme dari makanan. Ini berarti bahwa vitamin C membantu tubuh dalam menyerap & memanfaatkan zat besi yg berasal dari sumber non-heme seperti sayuran hijau & kacang-kacangan.
  8. Interaksi dengan Nutrisi Lain: Vitamin C dapat berinteraksi dengan beberapa nutrisi lain, seperti vitamin E & glutation, meningkatkan keefektifan antioksidan mereka.
  9. Kehadiran dalam Makanan: Vitamin C dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan, terutama buah-buahan & sayuran. Beberapa sumber alami vitamin C meliputi jeruk, stroberi, kiwi, mangga, nanas, paprika, brokoli, & bayam.

Nah, itu tadi beberapa karakteristik senyawa vitamin C yang penting untuk kamu pahami.

Kegunaan Senyawa Vitamin C

Gambar 3

Senyawa vitamin C (asam askorbat) punya banyak manfaat dan peran penting dalam tubuh kita. Ini dia beberapa manfaat utamanya:

  1. Sistem Kekebalan Tubuh: Vitamin C berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh. Ini membantu meningkatkan produksi & fungsi sel-sel kekebalan tubuh, seperti sel darah putih, yg membantu melawan infeksi & penyakit.
  2. Antioksidan: Vitamin C merupakan antioksidan kuat yg melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yg disebabkan oleh radikal bebas. Ini membantu mencegah stres oksidatif & kerusakan sel, yg dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, & penuaan dini.
  3. Sintesis Kolagen: Vitamin C berperan kunci dalam produksi kolagen, protein yg membentuk jaringan ikat dalam tubuh. Kolagen penting untuk kesehatan kulit, tulang, pembuluh darah, & jaringan ikat lainnya. Vitamin C membantu memperkuat & memperbaiki jaringan ikat, serta mempromosikan penyembuhan luka.
  4. Penyerapan Zat Besi: Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi non-heme dari makanan. Ini berguna terutama bagi individu yg mendapatkan zat besi dari sumber non-heme seperti sayuran hijau & kacang-kacangan. Vitamin C membantu mengubah zat besi non-heme menjadi bentuk yg lebih mudah diserap oleh tubuh.
  5. Antioksidan Tambahan: Vitamin C juga berperan dalam meregenerasi vitamin E yg teroksidasi. Ini memungkinkan vitamin E untuk terus berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.
  6. Perlindungan Kesehatan Kardiovaskular: Vitamin C telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Ini dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, meningkatkan fungsi pembuluh darah, mengurangi peradangan, & meningkatkan profil lipid darah.
  7. Kesehatan Kulit: Vitamin C memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kulit. Ini membantu melawan kerusakan akibat sinar matahari & polusi lingkungan, meningkatkan produksi kolagen, mengurangi munculnya kerutan, & memberikan kulit yg sehat & bercahaya.
  8. Penyembuhan Luka: Vitamin C membantu dalam proses penyembuhan luka dengan mempromosikan pembentukan jaringan baru & mempercepat proses penyembuhan.
  9. Penyakit Skorbut: Vitamin C sangat penting dalam mencegah & mengobati skorbut, penyakit yg disebabkan oleh kekurangan vitamin C. Skorbut ditandai oleh gejala seperti lemahnya sistem kekebalan tubuh, perdarahan gusi, lebam pada kulit, & masalah pada gigi.

Oh iya, penting diingat ya, manfaat vitamin C ini bisa kamu dapatkan dengan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C secara rutin atau dengan mengonsumsi suplemen vitamin C.

Stuktur Senyawa Vitamin C

Gambar 4

Berikut ini adalah struktur kimia dari senyawa vitamin C (asam askorbat):

 HO
|
HO – C – OH
|
HO – C – OH
|
HO – C – OH
|
HO – C – OH
|
HO – C – OH
|
HO – C – OH

Struktur ini menunjukkan adanya atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Asam askorbat punya enam atom karbon, delapan atom hidrogen, dan enam atom oksigen. Setiap atom karbon terhubung ke atom oksigen dan atom hidrogen, kecuali atom karbon terakhir yang hanya terhubung ke empat atom hidrogen. Di struktur ini, gugus hidroksil (OH) menempel pada setiap atom karbon, kecuali pada atom karbon pertama yang punya gugus hidroksil (OH) dan gugus asam karboksilat (COOH). Struktur ini menggambarkan komposisi dan ikatan kimia dalam senyawa vitamin C.

Senyawa asam askorbat ini bisa ditemukan dalam bentuk serbuk, tablet, kapsul, atau dalam makanan yang mengandung vitamin C. Penting banget untuk mendapatkan asupan yang cukup dari senyawa ini melalui makanan atau suplemen yang sesuai, biar kesehatan dan fungsi tubuh kita tetap optimal.

Referensi

Ini beberapa referensi yang bisa kamu gunakan untuk belajar lebih banyak tentang senyawa vitamin C:

  1. Carr, A.C., danamp; Maggini, S. (2017). Vitamin C and Immune Function. Nutrients, 9(11), 1211. doi:10.3390/nu9111211
  2. Padayatty, S.J., Levine, M., danamp; Wang, Y. (2001). Vitamin C Pharmacokinetics: Implications for Oral and Intravenous Use. Annals of Internal Medicine, 13(6), 532-539. doi:10.7326/0003-4819-13-6-200109180-00007
  3. Institute of Medicine (US) Panel on Dietary Antioxidants and Related Compounds. (2000). Dietary Reference Intakes for Vitamin C, Vitamin E, Selenium, and Carotenoids. Washington (DC): National Academies Press (US).
  4. National Institutes of Health. Office of Dietary Supplements. Vitamin C – Fact Sheet for Health Professionals.
  5. Lykkesfeldt, J., danamp; Michels, A.J. (2020). Chapter 10 – Ascorbate and Dehydroascorbic Acid as Substrates for Diverse Mammalian O2-Dependent Oxidoreductases. In G. Litwack (Ed.), Vitamins and Hormones (Vol. 114, pp. 213-238). Academic Press. doi:10.1016/bs.vh.2020.06.001

Kamu bisa pakai referensi ini sebagai awalan untuk mencari informasi lebih lanjut tentang senyawa vitamin C. Jangan lupa, selalu gunakan sumber yang terpercaya dan sudah diverifikasi biar dapat informasi yang akurat ya!

dannbsp;